You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Wedoro
Desa Wedoro

Kec. Waru, Kab. Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

SELAMAT DATANG DI DESA WEDORO, PUSAT INDUSTRI ALAS KAKI Selamat Idul Fitri! Semoga hari kemenangan ini membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi kita semua. Doa yang tulus akan selalu menemukan jalannya, semoga setiap harapan yang dipanjatkan di bulan ini dikabulkan dengan cara terbaik oleh-Nya.

MAKNA DAN KEBERSAMAAN DALAM TRADISI HALAL BIHALAL

Administrator 10 April 2025 Dibaca 12 Kali
MAKNA DAN KEBERSAMAAN DALAM TRADISI HALAL BIHALAL

Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, umat Islam merayakan Idulfitri sebagai momen kemenangan. Di antara berbagai tradisi yang menyemarakkan hari raya, Halal Bihalal menjadi salah satu warisan budaya yang unik dan bermakna dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Apa Itu Halal Bihalal?

Halal Bihalal adalah tradisi khas Indonesia yang biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idulfitri. Secara harfiah, kata “halal” berarti diperbolehkan, sedangkan “bihalal” adalah bentuk bahasa Arab yang diserap dalam Bahasa Indonesia, bermakna saling menghalalkan atau saling memaafkan.

Dalam praktiknya, Halal Bihalal adalah kegiatan berkumpul bersama keluarga, tetangga, teman, dan rekan kerja untuk saling bermaafan dan mempererat silaturahmi. Tradisi ini sering diadakan dalam bentuk pertemuan resmi maupun santai, baik di lingkungan keluarga, RT/RW, kantor, sekolah, maupun lembaga pemerintahan.

Filosofi di Balik Halal Bihalal

Halal Bihalal bukan hanya sekadar bersalaman atau bermaaf-maafan. Lebih dari itu, tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur seperti:

  • Pembersihan hati dan jiwa: Memaafkan dan meminta maaf menjadi langkah awal untuk membersihkan hati dari dendam dan rasa sakit.
  • Menjalin kembali tali silaturahmi: Kadang kesibukan dan perbedaan membuat hubungan renggang. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk menyambung kembali hubungan yang sempat terputus.
  • Meneguhkan persatuan: Dalam keberagaman, Halal Bihalal menjadi ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan.

Asal Usul Tradisi Halal Bihalal

Ada banyak versi yang menjelaskan asal-usul tradisi halal bihalal di indonesia, di antaranya:

  • Prakarsa KGPAA Mangkunegara I
    Pada masa pemerintahannya, KGPAA Mangkunegaran I yang dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa menggelar pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara bersamaan di balai istana setelah perayaan Idulfitri.
    Dalam momen itu, semua punggawa dan prajurit melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Kemudian, kegiatan ini diadaptasi oleh masyarakat di luar istana.
  • Dipopulerkan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah
    Mengutip dari laman NU Online, pada 1948 Kiai Wahab menyarankan Presiden Soekarno untuk menyelenggarakan silaturahmi jelang Idulfitri. Saat itu tengah terjadi pemberontakan DI/TII dan PKI Madiun.

    Dari saran itulah, Bung Karno mengundang semua tokoh politik ke Istana Negara untuk menghadiri silaturrahmi yang dibentuk dalam acara halal bihalal. Sejak saat itulah, instansi-instansi pemerintah mulai menyelenggarakan halal bihalal secara rutin setelah Idulfitri.

Tradisi yang Terus Hidup

Di banyak desa dan kota, Halal Bihalal menjadi agenda rutin yang dinanti-nantikan. 

cara ini biasanya diselingi dengan ceramah agama, hiburan, hingga makan bersama yang menambah hangat suasana.

Tak hanya sebagai tradisi, Halal Bihalal juga menjadi sarana rekonsiliasi sosial. Dalam suasana penuh kehangatan, perbedaan pendapat dan konflik yang mungkin pernah terjadi, dapat diselesaikan dengan saling memaafkan dan memahami.

Menjaga Tradisi, Menjaga Harmoni

Dalam dunia yang serba cepat dan modern ini, mempertahankan tradisi seperti Halal Bihalal adalah bentuk nyata dari usaha menjaga harmoni sosial. Tradisi ini mengajarkan bahwa sebesar apa pun perbedaan dan kesalahan, selalu ada ruang untuk saling memaafkan dan mempererat persaudaraan.

Mari terus lestarikan tradisi Halal Bihalal sebagai jembatan kasih sayang dan perekat antar sesama. Semoga semangat Idulfitri dan Halal Bihalal senantiasa membawa kedamaian dan keberkahan bagi kita semua.

Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Rujukan : Tempo.co. (2023). “Asal-usul Tradisi Halalbihalal di Indonesia"

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image